MENGENAL NARPATI BASUKARNA DAN DURMA SURAGREGET

Siapakah Narpati Basukarno itu?

Menurut JAVANESE ART CULTURE, Narpati Basukarna adalah ksatriya keturunan dewa, ayahnya Batara Surya dan ibunya dewi Kuntitalibrata dari negara Mandura. Semasa hidupnya Basukarna mengabdi pada Prabu Duryudana, ia selalu iri hati pada kesaktian dan keberhasilan Arjuna, beberapa kali Basukarna dibujuk Dewi Kunti agar mau mengumpul pada adik-adiknya Pandawa.

Namun jiwa kesatria yang telah tumbuh membara di hati Suryaputra (Basukarna) tak tergoyah oleh bujuk rayu siapapun walaupun ibunya sendiri yang menyarankan. Ia merasa hutang budi pada Duryudana yang telah memberinya kenikmatan hidup maka dengan nyawanya Narpati Basukarna akan membalas kebaikan raja Astina di dalam perang Baratayuda, yang akhirnya ia gugur terkena Pasopati milik Arjuna.

Dalam nukilan cerita yang di dalamnya terdapat Narpati Basukarna, dikisahkan oleh Jawara Putra Petir, dalam lakon Wahyu Mahkutarama. Prabu Druyudhana (Suyudhana) Raja Hastinapura sedang mengadakan siniwakan agung (rapat paripurna) yang juga dihadiri guru besar kerajaan, Resi Druna (Durna) dan Senapati Agung dari Awangga Narpati Basukarna (Adipati Karna), Patih Sengkuni dan para Kurawa, membicarakan tentang wangsit yang diterima Dewa melalui mimpinya akan turun wahyu Makhutarama di Kutharunggu.