PASANG SURUT GERAKAN MAHASISWA *) Oleh : Edy Sudaryanto

Nama mahasiswa seringkali timbul dan tenggelam dalam percaturan politik nasional setelah beberapa saat pernah mengalami keadaan tertidur lelap (baca : ditidurkan) oleh keadaan dan sistem yang berlaku. Munculnya gerakan mahasiswa ini seirama dengan mitos yang melekat pada diri mahasiswa sebagai "moral force" , yang akan selalu muncul saat keadaan masyarakat dan negaranya dalam keadaan "krisis". Mitos "moral force" ini seringkali dimunculkan kembali oleh mahasiswa , tanpa diperkirakan sebelumya. 

Keterlibatan mahasiswa dalam kancah politik sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Perannya dalam ikut "membidani" negara sudah nampak sejak masa periode pra-kemerdekaan, kemerdekaan maupun pasca-kemerdekaan. Hanya saja corak dan isue yang diangkat ataupun isue yang mempengaruhinya sangat berbeda dari satu kurun waktu ke kurun waktu lainnya. Munculnya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908, ikrar kesepakatan Sumpah Pemuda pada tahun 1928, peristiwa Rengasdengklok sekitar tahun 1945 serta munculnya generasi angkatan 66 pada masa pasca-kemerdekaan merupakan peristiwa-peristiwa nyata yang menjadi catatan sejarah dan bukti bahwa aktivitas dan partisipasi politik mahasiswa selalu memberikan andil dan memberi corak maupun warna perjalanan politik bangsa.